Beberapa hal ternyata lebih tua dari yang Anda pikirkan. Tahukah Anda bahwa analisis teknikal pada market Forex berasal lebih dari seratus tahun yang lalu? Masih belum ada komputer pada abad XIX dan orang tidak bisa memeriksa dengan detail pergerakan harga pada setiap candle. Akan tetapi, ide-ide yang muncul pada periode tersebut hidup hingga hari ini untuk menentukan perilaku lebih lanjut dari market. Penemu dari ide unik ini adalah Charles Dow. Mulai sebagai seorang reporter sederhana dan kemudian menjadi pendiri analisis teknikal.
Agar dapat secara penuh memahami bagaimana market finansial bekerja, mengapa harga berperilaku seperti itu atau lainnya, apa yang mengatur dan membalikkan trend, Anda perlu kembali ke asal-usul teori ini, memahami apa yang menjadi konsep dasar dan apa yang menyebabkannya.
Asal-usul Teori Dow
Charles Dow memulai karirnya dalam bidang finansial sebagai reporter untuk Wall Street. Kemudian, dengan partner nya Edward Jones, Ia membuat sebuah perusahaan, Dow Jones & Company. Mereka memulai dengan mengeluarkan booklet kecil harian 2 halaman dalam dunia finansial. Lalu, bisnis kecil mereka mulai berkembang dan menjadi salah satu publikasi terbesar di dunia finansial, dikenal sebagai The Wall Street Journal.
Pada waktu luangnya dari pekerjaan dalam publikasi, Dow berusaha untuk mencari tahu bagaimana market bekerja. Dia terpesona oleh pergerakan harga dan dia sangat berusaha untuk memahami logikanya.
Semua orang tahu bahwa market digerakkan oleh penawaran dan permintaan. Harga naik ketika trader membeli dan turun ketika mereka jual. Juga diketahui bahwa market tidak bisa menjaga mood secara konstan. Itu sebabnya mengapa harga membentuk waves atau swings pada chart. Tujuan Dow adalah untuk memahami mood dari trader mempengaruhi perilaku market. Semua ini membentuk dasar teorinya.
Dan ini hanyalah dasarnya karena Charles Dow tidak membuat ide akhirnya. Orang lain yang kemudian melakukan untuknya:
- Sam Nelson
- William Hamilton
- Robert Rhea
Berkat ketiga orang ini, di tahun, teori Dow memperoleh bentuk yang sekarang tersedia untuk kita.
Konsep Utama Teori Dow
Jika Anda berpikir tentang ide Charles Dow, Anda mulai mengerti bahwa market seperti makhluk hidup yang berperilaku menurut aturannya sendiri dan tunduk pada sentimen. Setelah Anda mempelajari prinsip dasar dari teori Dow Anda akan mulai mengerti bagaimana market bekerja.
Semua Ada Harganya
Dow meyakini bahwa setiap pergerakan harga memperhitungkan semua informasi yang diketahui, termasuk indikator ekonomi dari semua negara, perusahaan, dan bank, semua potensi resiko, dan bahkan mood dari peserta market.
Hal ini bukan berarti tidak mungkin untuk menebak apa yang akan terjadi di depan. Setiap pergerakan harga memperhitungkan semua informasi masuk yang tidak dapat diketahui terlebih dahulu. Itu sebabnya mengapa tidak ada satu cara yang bisa menebak pergerakan market tepat 100%.
Ada Tiga Tipe Trend
Mungkin Anda berpikir, yang saya maksudkan adalah trend uptrend, downtrend dan sideways. Namun, Dow berbicara tentang hal lain. Mengingat harga bergerak secara zigzag kita dapat menentukan tiga tipe utama trend:
- Tren primer. Ini adalah tren utama yang menunjukkan arah umum pergerakan market. Semua perilaku tipe tren lain berdasar pada arah dari tren primer. Biasanya, durasinya adalah 1 hingga 3 tahun.
- Tren sekunder. Ini adalah harga swing yang bergerak melawan arah dari tren primer. Volatilitas pada tren sekunder biasanya lebih tinggi dari yang utama.
- Fluktuasi harian. Tipe trend yang ketiga adalah pullback dari trend sekunder dan biasanya bertahan tidak lebih dari satu minggu. Tipe tren ini ditandai oleh sejumlah besar noise market.
Tren Primer Memiliki Tiga Fase
Semuanya memiliki awal, pertengahan dan akhir. Hal ini juga berlaku pada tren:
- Fase Akumulasi. Ini adalah periode dimana harga berusaha untuk mendapatkan pijakan dan membangun kekuatan sebelum gerakan utamanya. Biasanya, ini adalah bagian dari tren sebelumnya yang mulai dengan lemah. Ini adalah titik masuk yang paling menarik tetapi juga paling beresiko.
- Fase Gerak Besar. Ini adalah bagian utama dan terpanjang dari hidup tren.
- Fase Lebih. Pada periode ini, perilaku harga mulai menjadi tidak rasional, tidak stabil, jumlah koreksi meningkat. Pada waktu ini, sebagian besar trader keluar dari trading mereka.
Tren Harus Dikonfirmasi Berdasar Pada Volume
Dow mencatat bahwa volume transaksi bertambah ketika arah harga sesuai dengan tren utama dan menurun ketika menarik kembali. Jadi, dengan sebuah uptrend, volume akan naik dengan kenaikan harga dan turun ketika mereka jatuh. Jika semua terjadi sebaliknya dan pada saat pullback, volume bertambah, maka ini menunjukkan akan terjadi perubahan tren, dimana bears mulai memperoleh kekuatan.
Indeks Membutuhkan Konfirmasi
Dow percaya bahwa dengan pembalikan tren, Anda selalu harus menunggu konfirmasi dari indeks lain. Sinyal dari semua indikator harus sama. Jika sinyal tidak sama maka perubahan tren adalah salah.
Saat ini, trader memiliki akses ke indikator yang nyaman dimana menunjukkan level oversold dan overbought, seperti Relative Strength Index (RSI). Jika Anda memperhatikan bahwa high dan low dari uptrend mulai menurun (atau kenaikan untuk downtrend) maka Anda harus cek indikator RSI untuk mengkonfirmasi sinyal.
Kesimpulan
Charles Dow meletakkan dasar untuk analisis teknikal dan untuk memahami pengaruh sentimen trader terhadap market. Dialah yang membentuk dasar dari penentuan tren dengan higher high dan lower lows.
Teori Dow bukan sebuah strategi dan tidak akan membantu Anda menentukan pembentukan market ke depan dengan tepat. Namun, pemahaman atas konsep teorinya akan membantu Anda memahami bagaimana market bekerja, bagaimana membaca tren, dan bagaimana memahami sinyal. Ambil langkah awal dalam setiap bidang sangatlah penting untuk memulai dengan yang dasarnya terlebih dahulu. Untuk Forex, dasar ini ada tepat di teori Dow.